Meski Perit Aku Bangkit (Bagian 1)

Meski Perit Aku Bangkit

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Jujur aku bingung tak tahu harus mulai dari mana,butuh persiapan mental dan fisik untuk bisa mengungkap semua.
Pada dasarnya aku cuma manusia biasa,ya manusia yang penuh noda dan dosa.
Aku tak sehebat mereka yang pandai bermain kata,karena aku tahu imaginasiku ada batasnya.
Aku juga bukan sastrawan negara,aku hanya manusia biasa yang menulis sekedar untuk meluahkan rasa jiwa.
Mungkin pada posting atau artikel kali ini cukup panjang untuk dibaca,namun sebelumnya aku sebagai admin memohon maaf sekiranya nanti ada kata-kata yang salah atau mungkin bahkan tidak bisa dimengerti.


Inilah kisah hidupku sosok manusia biasa yang terlahir 31 tahun yang lalu.
Rion Windarto yang sobat blogger kenal selama ini dengan nama panggilan Reo Adam,bukan maksud hati menipu atau menutup diri dengan nama  itu.yang pasti ada sebab tersendiri mengapa aku lebih suka menggunakan nama Reo Adam di dunia maya ini.
Nama itulah yang membedakan aku dengan orang lain,sebagai identitas pribadi di dunia maya (karena bukan tidak mungkin nama asliku ada yang sama dengan yang lain).
Alasan yang lain adalah biasanya nama samaran dicari dengan nama yang menjual dibandingkan dengan nama yang asli,atau bisa juga karena untuk melindungi diri dari ancaman-ancaman pihak yang tidak bertanggung jawab. Ya,tentu semua orang punya alasan tersendiri dalam menggunakan nama samarannya.

Masa kecil....
Aku lahir dari keluarga yang cukup sederhana,tapi maaf ya sob aku tidak bisa menceritakan proses saat kelahiranku....wahahahahaha
Pada saat usiaku 4 tahun dan adiku 1 tahun bapak dan ibuku berpisah (cerai).
apa yang menjadi sebab semua itu aku sendiri tidak tahu,semenjak itu aku dan adiku diasuh oleh simbah (kakek dan nenek ) dari keluarga ibuku.jika sobat bertanya gimana perasaanku saat itu,jelas jawabanku tidak tahu....ya aku kan masih anak-anak.
mungkin semua sudah menjadi suratan takdir,aku cuma bisa pasrah dengan keadaan saat itu,yang pasti hidup yang kami (aku dan adiku) lalui jelas kurang kasih sayang dari kedua orangtuaku.
Satu hal yang selalu aku ingat masa-masa itu....

"Saat gema takbir berkumandang,bila hari raya sudah tiba.....tetesan air mata yang menjelma.

bukan,bukan baju baru seperti anak-anak lain yang kami inginkan.

bukan,bukan uang banyak seperti anak-anak lain yang mereka dapatkan.

Aku dan adiku cuma menginginkan kebersamaan,ya kebersamaan antara bapak,ibu,aku dan adiku....namun semua itu cuma angan-angan."

Meski begitu aku bersyukur....Alhamdulillah ya Allah karena Engkau tlah berikan kami kakek dan nenek yang begitu menyayangi kami.

Masa sekolah....
Menginjak usiaku 6 tahun kakek memasukan aku ke sekolah dasar (SD),selain itu aku juga sekolah agama(Pesantren) sore hari di pesantren alma arif.
tidak ada yang spesial masa sekolahku di SD,aku termasuk anak yang pendiam dan kuper (kurang pergaulan).
namun begitu pada saat kelulusan SD aku mendapat Nilai Ebta Murni (NEM) 42,meskipun tidak mendapat rangking 1,aku bersyukur atas pencapaian nilaiku.aku cuma masuk rangking 10 besar,karena pada saat itu yang menduduki rangking 1 mempunyai NEM 47,yang membedakan nilai kami adalah jumlah nilai di belakang koma.
Dengan NEM yang aku punya,aku bisa masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negri.
Aku melanjutkan sekolahku di SMP NEGRI 2 karangbawang,kawunganten,kabupaten cilacap.
Singkat cerita,setelah lulus SMP kakek menawarkan aku untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terdekat.
Namun aku menolak tawaran kakek,dengan alasan

"Kek...aku gak mau nglanjutin sekolah lagi,biar adiku saja yang sekolah toh dia sekarang juga sudah masuk SMP.

Aku mau kerja saja kek,biar bisa bantu kakek untuk menyekolahkan adiku,aku mau merantau kejakarta saja kek."

Akhirnya kakek pun akur dengan penolakanku atas tawaranya.
ya....aku cuma bisa menikmati pendidikan disekolah cuma sampai SMP.jadi harap maklum pada sobat semua jika tulisanku tidak bagus dan sebaik tulisan sobat semua.

Meski Perit Aku Bangkit
Bagaimana kisah selanjutnya tentang hidupku....?
aku pukul temanku hingga kepalanya mengalir darah disekujur tubuhnya dan....

Nantikan selanjutnya pada Meski Perit Aku Bangkit (Bagian 2)