Masih ingatkah kita dulu waktu jaman sekolah?
Saat bapak atau ibu guru berdiri tegak di depan kelas, dibawah lambang burung garuda, di bawah poster butir-butir pancasila.
Guru bercerita dengan suara yang lantang, tentang hukum, tentang keadilan, tentang politik.
Kemudian kita disuruh menepuk dada, dan beliau berkata "berbanggalah kalian menjadi anak bangsa….!".
Saya yakin, setelah membaca sedikit coretan diatas kita semua pasti teringat.
Nostalgia yang asyik bukan...?!
Tapi itu dulu... ya itu dulu sekali, beberapa tahun yang lalu, atau bahkan beberapa puluh tahun yang lalu.
Sebelum semuannya berubah menjadi seperti sekarang ini, seperti yang kita rasakan di negri kita tercinta ini.
Apakah ini politik?
Seandainya bapak atau ibu guru membaca coretan saya ini, saya mohon maaf.
Semua yang dulu membuat kami bangga menepuk dada ini, ternyata keliru.
Dulu hukum berdiri diatas kebenaran.
Dulu hukum di agung-agungkan sebagai payung perlindungan.
Dulu hukum di damba sebagai lentera penerang di saat rakyat dalam kegelapan.
Yang kami rasa sekarang ini, akal sehat kami di jungkirbalikkan oleh oknum politikus, oleh oknum aparat hukum itu sendiri.
Menepuk dada itu, kini berganti dengan menutup muka dengan sepuluh jari.
Apa mungkin hukum, keadilan dan politik sudah masuk buku yang keliru?
Oh mungkin buku kelirumologi....
Dalam Kelirumologi masa kini,
Hukum di sulap menjadi ladang bisnis.
Hukum menjadi arena perjudian.
Hukum untuk mempertaruhkan hidup dan mati cuma dalih keadilan.
Rakyat saling sikut dalam dunia hukum yang carut marut.
Pembela kebenaran hanyalah semboyan kamuflase untuk mempertahankan kiprah.
Seolah keadilan dan kebenaran hanya bisa diukur dengan rupiah.
Setiap hari, cerita hukum yang busuk dan politik yan licik mengetuk pintu kita lewat layar kaca, lewat sosial media atau bahkan koran biasa.
Carut marut politikus yang saling sikut, hukum yang saling jegal, keadilan yang semakin tak benar, sepertinya telah menjadi komoditi masakini.
Menjadi ladang bisnis yang disajikan dan dikemas sedemikian dramatis.
Selalu saja, ada kisah baru.
Selalu saja, ada tokoh baru.
Selalu saja, ada korban baru.
Dan selalu saja ada jurus baru.
Lengkap dengan kelicikan, kumuslihatan, kemustahilan yang tak jarang menjungkirbalikkan akal sehat kita.
Dunia politikpun tak kalah unik.
Semula kita kira politik adalah cara jitu untuk menata negeri ini agar menjadi labih baik.
Namun kelirumologi telah memutar balik.
Politik sekarang ini adalah lahan adu tatik
Politik sekarang ini adalah arena adu licik.
Politik sekarang ini menjadi wilayah perang trik.
Politik sekarang ini saling cekik, saling bidik, saling mengusik.
Mungkin politik sudah bau tengik, senang melihat yang susah, susah melihat yang senang.
Ah..., jangan-jangan memang diurus dari buku kelirumologi....hihihi
Di urus dengan cara keliru, oleh orang-orang yang keliru.
Yang keliru, itu yang benar.
Yang benar, itu yang keliru.
Apakah ini politik?
Aaakh…sudahlah.
Andai Aku Pejabat....
102 komentar
Click here for komentarDunia politik penuh dengan intrik, cubit sana cubit sini sudah lumrah...
Balas Hapusseperti orang pacaran kalo gak nyubit gak asyik :D *Iwan Fals
Dapet pertamax tapi disuruh ngantri gimana coba? pomnya udah pada nutup mas :D
Balas Hapusngantri di Warung makan yuk kang, sekalian maem sahur hahahaa...
Balas HapusKalau urusan politik saya mending nyimak aja deh, sambil ngopi kang. Yang jelas katanya Politik itu Kejam, Katanya yang benar bisa jadi salah dan yang salah bisa jadi benar, tergantung kepentingannya masing2 xixixii...
Balas Hapussetelah seharian lihat koding, ternyata ada renungan oom kecil ini, bisa nyantai sedikit :ng
Balas Hapuseh.. tadi lihat cuma dua yang komentar, kok sekarang jadi 5? =)D
Balas HapusNah inilah disebut kebebasan berpendapat, pejabatlah yang harus peka terhadap ini bukan ke doi hihihi
Balas HapusWidih bahasa Orator ulung, mantap mas, sekarang jamanne jadi ora danta kata orang bekasi mh, hhhehhe
Balas Hapuskok yang keliru malah benar :p haha
Balas Hapussaya juga bangga menjadi anak bangsa indonesia |o|
Ngomongin politik kepala jadi cenat cenut yang benar atau salah beda beda tipis,Biarlah para poltikus yang mengurus semuanya saya mah penonton saja
Balas Hapusmungkin jaman sekarang uang yang bicara mas :D
Balas HapusDunia yang kebablasan Mas, semua serba kebablasan. Masalah kecil dipolitisir, masalah besar dianggap kecil dan remeh temeh...
Balas Hapusga ngertiiii politikk.. Indonesia sedang 'embuh'
Balas Hapusiya sih, aku dapet sms hadiah mobil ga pernah tak ambil.. sori dori
Andai aku pejabat mas? emang kalau jadi pejabat mau gimana?
Balas Hapuskalau aku hanyalah rakyat biasa, hanya boleh memberi hormat tapi tak dibolehkan dihormati
Balas Hapuskomentar saya telah di umpetin sama kang Reo padahal saya udah menjabarkan lebih mendetail soal politik yang ditanyakan oleh judul artikel ini...maklumjelek-jelek gini saya kan penggiat bidang hukum dan politik di kementrian olah raga dan pemuda....gimana kalau begini, coba?
Balas Hapuswahai para blogger pedagang contohlah komentar yang intinya hanay ikutan nyimak...tapi coba perhatiin, panjang banget kan komentarnya....
Balas Hapusdari pada cuman bilang
ikut nyimak.....pret banget kan
Apa yg kita saksikan saat ini di negara kita sangat memberikan kesan bahwa politik itu kotor, sangat kotor. Bahkan hukum diciptakan untuk mendukung politik kotor itu sendiri. Tapi ga selamanya politik itu kotor, ya contohkan saja Rasulullah berpolitik
Balas Hapusbicara politik gak bakal ada habisnya , setiap hari berita pasti ada yang ngeliput poilitik .. inilah negara kita yang wajib disyukuri :ng
Balas Hapusikut nyimak tausyah mang lembu...
Balas Hapusjelek jelek gini..?
Balas Hapusemang sapa yang bilang mang lembu cakep..? :D
Lanjutkan, lik...
Balas HapusHarus dibanyakin yang mau bersuara lantang begini. Tak perlu mikir mbok ditangkep. Mereka lebih suka nangkepin duit gepokan daripada urus yang beginian...
berarti memang sudah lumrah, atau memang di lumrahkan ya mas marnes :D
Balas Hapusikut nyimak,ada yang ngamuk keknya =)D
Balas Hapuskoding perlu politik gak non....? @@,
Balas Hapusya sapa tau mas putra suatu saat jadi pejabat,moga gak lupa artikel ini :)
Balas Hapusorator ulung,ulung bica kaleee :ng
Balas Hapusberarti kita sama dong,tos dulu ya.... :-bd
Balas Hapusjustru karena politikus yang ngurus,rakyat jadi kurus =(
Balas Hapuswkwkwkaaaa... Mang Lembu Galau :ng
Balas Hapusnah.. nah.. nah ... kena deh :ng
Balas HapusSaya gak ikutan Lho Mang Lembu, itu yg bilang Kang Reo =)D
nah itu dia mas permasalahannya,gara2 uang kehormatan melayang @@,
Balas Hapussampai kapan ya mba?
Balas Hapusmasa gini terus,kan rakyat juga yang melarat =(
hahahaha,ternyata termasuk orang kaya juga ya mba :ng
Balas Hapusdi klik aja link diatas mba,biar tau jadi pejabat kek gimana :p
Balas Hapusberarti gak pernah ikut upacara bendera nih keknya :ng
Balas Hapuslik rawins yang bilang,bukan saya =(
Balas Hapusnah itu pointnya mas....
Balas Hapuscoba saja para pejabat negri kita mencontoh politik Rasullah SAW,saya yakin indonesia jadi negara yang damai,aman dan sentosa.
hadeh salah ketik
Balas Hapusseharusnya RASULULLAH
betul mas,apapun itu kita tetap harus bersyukur,dan mengambil hikmahnya.
Balas Hapusaku juga mau lik yang gepokan gitu.... :p
Balas HapusDunia politik penuh dengan intrik . hehe
Balas HapusPak guru eka udah baca belum ya ... :)
Balas Hapusiya saya juga masih inget mas... padahal saya pelupa loh... lupa utang xixixi
Balas Hapusdunia politik emang gak selebar daun kelor ya mas.... :)
hukum itu bisa berubah menurut versi politikus msing" masing, yahh...inilah politik, hukum benar tapi memiliki versnnya masing"...........................
Balas HapusPolitik oh politik sekarang sudah banyak politikus yang bertangan jahil -__-
Balas Hapussaya mengutip satu kalimat diatas yang menyatakan bahwa "Hukum di sulap menjadi ladang bisnis" itu benar sekali contoh kecilnya saja bisa dilihatat di jalan raya dmana adalah oknum berwajib yang memberhentikan pengendara yang saya lihat semua surat dan dokumennya lengkap namun tetap mencari kesalahannya untuk mendapatkan rupiah
Balas Hapusindonesia udah kacau mas, sulit dibenahi..
Balas HapusKita ngomongin politik nih sekarang, topik yang cukup menarik mas Reo.
Balas Hapuskalo dilihat-lihat, Seorang yang berfikir independen dengan melihat keadaan negara ini dari sisi kesenjangan sosial, kemiskinan, ketidakadilan, dan kemerdekaan penuh dari jajahan, siapapun pasti menginginkan kekuasaan pemerintahan seutuhnya. Sudah waktunya negara ini diselamatkan oleh para pemikir independen seperti diatas agar tidak lebih jauh lagi dari keterpurukan dan ketertinggalan dengan negara-negara lain
Banyak para politikus yang memerintah Inonesia yang tidak merakyat, banyak sekali. Kepercayaan yang terjual habis oleh harta, kemudian melupakan janji dan hidup tidak merakyat lagi.
Mungkin nyamannya duduk di kursi kepemerintahan membuat jati diri mereka yang telah dipercaya memerintah, telah hilang, dan mungkin juga nyamannya di ruangan gedung kepemerintahan telah membuat mereka tertidur lelap, hingga melupakan masyarakat yang tidak pernah tertidur lelap karna memikirkan makan untuk esok hari.
Banyak pihak kepemerintahan yang berbangga dan menghias diri dengan segenap kecanggihan teknologi modern zaman sekarang, mereka berlindung dibawah merosotnya kaum yang tinggal di daerah yang jauuuuuuuuh dari hingar-bingar dunia digital, bahkan listrik aja belum masuk.
Ya, memang miris, rasa nasionalisme dan patriotisme dari warga seakan dianggap angin lalu, bahkan angin kentut. Kita punya logika dan pola pikir yang rasional,
Kita tau mana yang harus, dan mana yang tidak patut !!!
mungkin kita hanya bisa tutup mulut !!!!
Terdiam, kemudian terus menatap dengan pikiran kosong dan pandangan semu !!!
:( :( :(
tidak salah lagi
Balas Hapuskalo porsi, berarti bakso
Balas Hapusdaun jambu tepatnya
Balas Hapusekstrim malahan
Balas Hapuspolitisasi di pemerintah semakin terprofokasi, akibat isu urbanisasi, sehingga dollarisasi makin dipolitisasi :D
Balas HapusSebagai masyarakat awam saya mah cuma bisa politik itu kejam kang hehe Tapi yang anehnya selalu mengatas namakan rakyat...
Balas Hapusudah dong Mang, mang Yono telat datangnya :ng
Balas HapusCoding nama makanan bukan yah kang :p
Balas HapusAamiin.... :)
Balas HapusSeperti kata pepatah, Poitik itu kotor, maka tidak salah yang kotor-kotorpun enak dimakan,
Balas Hapushahahaha,, saya ketawa serius baca komen ini
Balas Hapuscuman bisa nebar janji untuk rakyar
Balas Hapushahahaha,, saya ketawa serius baca komen ini
Balas Hapuskan saya puyeng mas
Balas Hapuspanjaaaaaaaaaaaaaaaaaang buaaaaaaaagetttttt oom diatas ini =D
Balas Hapusyahhh....hukum sekarang dijadikan sebuah alat politik untuk menghancurkan dan semua hanya berpikir untuk golongan...bukan untuk rakyat lagi. jadi yang dulunya kita bangga dengan menepuk dada mengatakan "aku indonesia" mun gkin sudah harus dipikirkan ulang. karena kebangggan itu sekarang sudah punya golongan dan kita tidak termasuk di dalamnya.
Balas Hapushhaha, itu baru segenap kecil kritikan saya mbak :D
Balas HapusSaya malahan baru saja datang mas :D
Balas Hapushahaha panjang juga mas tapi setutu :D
Balas HapusEnakan waktu jaman saya SD dulu dari pada yang sekarang mas ..
Balas Hapuskalau sekarang kebanyakan politiknya sudah ..
bersyukur sih wajib ya mas , tapi terkadang membuat mulut ini gatal untuk mengkritiknya terus =)D
Balas HapusLupa gan, ane waktu upacara berdiri paling belakang., hehe. Garing juga sih ketemu guru yang bawa kayu bambu.. :(
Balas HapusPolitik memang sudah menjadi ladang bisnis, bisnis wanita2 cantik.hhe
http://ken-tang.blogspot.com
sekarang politik itu menjadikan pendidikan sebagai lahan bisnis. dan pendidikan pun dipaksa untuk berpolitik agar semua bisa dijadikan uang. bukan kepintaran mas.
Balas Hapuskadang guru sekarang bukannya mau mendidik, malah menjadi pendidikan ladang pemuas kekayaan
Balas Hapussebenarnya bukan lemahnya hukum mas. tapi karena pelaksana hukum itu sendiri, sehingga pendidikanpun menjadi tidak jelas.
Balas Hapusseperti inikah mbah. ihh takut.
Balas HapusSaya mah g ngerti politik. apalahi memutar yang bener jadi salah yangsalah jadi bener.
Balas Hapussayamah ingin hidup aman damay sejahtera
masyarakatnya yang tidak bisa sadar hukum yang bikin masalah.
Balas Hapusmang lembu mah omong doang tapi ga mau instropeksi diri
Balas Hapusangel lik
Balas Hapuslebih gampang cipokan sajah...
Politik sudah merambah ke kampung-kampung, desa-desa..
Balas HapusSepertinya, apa yang dikatakan bapak guru Sejarah saya saat SMA itu bener .. POLITIK itu : KUMPOL-KUMPOL ITHIK-ITHIK ... :D
Balas Hapusithik-ithik itu basa jawa artinya menggelitik.
Kita lihat saja di dunia nyata. Yang mainan politik pasti suka 'menggelitik'
sabar mang lembu....bulan puasa mang....
Balas Hapuspuasa gak puasa...bulannya puasa ya mang...heeee
iya coding itu sama dengan agar-agar gan...muantab akang satu ini....
Balas Hapuskoding itu hewn yang bisa mengeong...iya gak admin?
politik hanya menguntungkan diri sendiri, memutar balikan fakta, ladang dosa, mangkannya ustad yg berpolitik jd dianggap remeh...
Balas Hapusbikin baleho bagus ini tulisannya hahahah atau brosur ,bagikan saat dilampu merah xD
Balas Hapuskeluarin kang semuanya
Balas Hapusselamat :-d anda telah mendapat pemimpin pilihan anda.
Balas Hapuspemimpin cerminan rakyatnya dan sebaliknya.
Thdp suatu kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, maka jika ia tidak mampu dengan hatinya dan itulah selemah-lemah iman”.
Semoga hidayah :) Allah berikan kpd kita semua
Hiduplah ... Indonesia ... Raya aaaaa. selesai =D... kang Reo saya sdh follow blog ni keren :-bd
Sama. saya aja baru datang
Balas HapusKasian kan
mang rawins ngomong apaan tuh...urang gelut we yu
Balas Hapuskaya saya....ngga mungkin atuh mang, bu Uswah kan ibu-ibu
Balas Hapushuh...kayanya kita berempat kudu naek ke ring UFC deh yah...hayoh-lah yu
Balas Hapusmaen gapleh
ngga usah di edit mang....ganti...ganti...ganti Politiknya sama politiknya Menpora kek...apaan..kek....bosen tau, bolak balik kesinih beginian mulu, sambil nyelipin jempol ke tengah
Balas Hapusgelut yu..mang
Balas HapusEndingnya Andai aku jadi pejabat... Aamiin, semoga bener2 jadi ya om
Balas HapusPAMIT
Balas HapusMenjalani hidup dengan mengalir itu sangat indah. Mengekspresikan buah pikiran dalam setiap kegiatan, seperti bertualang, bermusik, melukis, dan menulis adalah sebagian dari keindahan itu. Itu pula yang saya jalani dengan segenap keriangan dan keasyikan selama ini.
Berekspresi dalam berkata-kata dalam blog, pun sedemikian indahnya. Saya mendapatkan kebahagiaan, kebanggaan, dan teman-teman.
Tapi saya harus menunduk dan mengaku, bahwa kebanggaan yang saya rasakan itu kerap bergeser pada rasa ujub dan riya’. Hati saya mengakui itu. Sebuah sikap mental yang nista, yang belum bisa sepenuhnya saya hindarkan saat berkata-kata. Ada sekeping rasa bersalah dan tidak nyaman menyelinap di dada saya. Sebenarnya, sedikit saja. Sangat sedikit. Tapi Tuhan telah berfirman, sekecil apapun kesombongan, maka tidak berhak baginya surga. Saya takut kehilangan momentum untuk berubah.
Dan saya, dalam komitmen pada usia saya sekarang (saya sudah 40 sekarang), memutuskan untuk mengambil sikap. Adalah tentang keinginan untuk mulai menepi dari segenap kebanggaan, untuk sekedar menunduk, lalu memantapkan diri dalam menjalani sisa hidup.
Saya memutuskan, untuk mundur dari dunia blog.
Teman-teman, terima kasih atas segalanya. Kalian telah menjadi bagian yang sangat indah dari perjalanan hidup saya. Saya meminta maaf jika selama ini saya banyak berucap yang tidak semestinya, dan bergurau yang tidak pada tempatnya, Benar, saya tidak pernah bermaksud melukai hati teman-teman semua. Tidak ada secuil pun rasa benci, iri hati, dan dengki yang pernah saya rasakan dalam berkiprah di blog. Saya menyayangi teman-teman semua. Saya bangga pada teman-teman semua.
Tulisan ini saya tujukan kepada teman-teman semua, meski saya tidak bisa mengetuk blog teman-teman satu persatu. Titip salam buat semuanya.
Saya berdoa, semoga Allah selalu memberikan kasih sayang-Nya kepada teman-teman, kepada kita semua (kita selalu dalam komitmen saling mendukung dan saling mendoakan kan?)
---------------------
Saya tetap di sini.
Silakan, welcome setiap saat jika hendak bertandang kemari.
Alamat saya di Jalan Jambudipa No 9 RT 1 RW 7 Cilebut – Kabupaten Bogor.
Alamat kantor saya di Biro Hukum Kementerian Keuangan, Gedung Juanda I lantai 14, Jalan Wahidin Nomor 1, Jakarta Pusat. Silakan hubungi saya di ponsel 081316716844, atau di nomor kantor 3449230 Pesawat 6382, juga di email zachroni@gmail.com atau zachronisampurno@depkeu.go.id.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wa barakatuh
Zachroni Sampurno
(dulu pemilik blog zachflazz)
mas reo ini kemana gk ada nongol beberapa minggu ini
Balas HapusQuote yang di gambar....kocak mas...
Balas HapusLha ini saya juga baru dateng
Balas HapusNice post ever, I hope you always write a good article. And your blog article is very informative.
Balas Hapushttp://www.mybloggertools.com
Nice post ever, I hope you always write a good article. And your blog article is very informative.
Balas Hapushttp://www.mybloggertools.com
Hay guys
Balas HapusNama saya jeslin
Yuk mampir bentar dan dilihat-lihat disini www.casinoqiuqiu.com
Deposit dan withdraw hanya RP:25.000
Bonus rollingan hingga 1% loh
TERSEDIA 5 GAME DALAM 1 AKUN
*BACCARAT
*RAOULETTE
*SICBO
*DRAGON TIGER
*SLOT GAME
Untuk layanan yang lain Anda bisa menghubungi kami melalui YM, Livechat, dan BBM yang sudah kami sediakan dibawah ini ya.
Livechat ; https://goo.gl/aLIle3
*FACEBOOK: kasino qiuqiu
*BBM: 2BF7247C
*YAHOO:CASINO QIUQIU
*CALL: +855963601198
Buruan gabung all,salam hoki dari jeslin buat kalian semua ya...
Hay guys
Balas HapusNama saya jeslin
Yuk Join disini www.casinoqiuqiu.com
Deposit dan withdraw hanya RP:25.000
Bonus rollingan hingga 1% loh
TERSEDIA 5 GAME DALAM 1 AKUN
*BACCARAT
*RAOULETTE
*SICBO
*DRAGON TIGER
*SLOT GAME
Untuk layanan yang lain Anda bisa menghubungi kami melalui YM, Livechat, dan BBM yang sudah kami sediakan dibawah ini ya.
Livechat ; https://goo.gl/aLIle3
*FACEBOOK: kasino qiuqiu
*BBM: 2BF7247C
*YAHOO:CASINO QIUQIU
*CALL: +855963601198
Buruan gabung all,salam hoki dari jeslin buat kalian semua ya...
PERINGATAN....!!!
Gak Usah Di Komen Bro....
ADMIN lagi maen game
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon