Andai Aku Pejabat

Andai Aku Pejabat

Andai saja hidup ini cuma sekedar pilihan,sudah tentu kupilih saja jadi PEJABAT...
Orang-orang memanggilku sebagai "Bapak Yang Terhormat".
Duduk di kursi coklat yang kurenggut dalam sebuah pertarungan DASYAT.
Di kursi coklat semua persoalan bisa KULIPAT.
Di kursi coklat yang empuk dan hangat,semua persoalan duit bisa KUSUNAT.
Akhhh peduli ini sesat,toh hukum di negri ini cuma seharga recehan BERKARAT.
Kalaupun aku terjerat,toh panggung keadilan negri ini tak jauh beda dengan pentas SRIMULAT.

Andai Aku Pejabat
Andaikan media menghebohkan tentang sikapku yang BEJAT...
Rakyatku cuma bisa menghujat,tak kan bisa banyak BERBUAT.
Pada akhirnya,semua itu tak lebih bagai serial komik CERITA SILAT.
Dimana silih berganti tokoh-tokoh jahat dan korban-korban SEKARAT.
Tiba-tiba mencuat lantas lenyap secepat kilat,semua kasus pun TAMAT.

Andai Aku Pejabat
Gedung dewan pun bisa KURALAT...
Bertinju bak berotot besi bertulang KAWAT.
Perang otak,tegang otot tinggal pijat URAT.
Kalaupun aku berdebat tinggal baca teks yang TERSURAT.

Akhhh....semua sepertinya sudah dimaklumi rakyat.
Bukankah rakyat sudah biasa menikmati hidup dalam dunia dongeng,dimana para penguasa negerinya adalah para binatang-binatang HEBAT....? upssssst

Andai Aku Pejabat
Sekali tanda tangan KUCORET...
Juta'an bahkan milyar'an rupiah bisa KUDAPAT.
Rumahku mewah megah bak ISTANA BERTINGKAT.
Sudah pasti mobilku MENGKILAT.
Leher dan lengan istriku penuh dengan rantai-rantai mengkilat,emas murni 24 KARAT.
Mungkin yang orang tahu dirumah istriku ada satu,yang itu...ya yang BODINYA PADAT.
Tapi sesungguhnya mereka tidak tahu,simpananku masih ada EMPAT.

Andai Aku Pejabat
Hemmmmmm.......akulah yang paling HEBAT...
Kemana-mana dikawal KETAT.
Kalau ada yang menghujat dan menyiasat,toh paling cuma SESAAT.
Aku tinggal ambil langkah CEPAT.
Mata,telinga dan mulut mereka tinggal kusumbat dengan hartaku yang BERLIPAT.
Toh,apapun yang kuperbuat pada akhirnya…aku tetap saja dipanggil orang-orang sebagai YANG TERHORMAT.

Andai Aku Pejabat
Itulah nikmatnya jadi pejabat,nikmat sesaat,nikmat yang sesat.
meski tidak semua pejabat itu bejat....
aku tetap bersyukur dengan titelku sebagai rakyat.

Kalau saja hidup ini  cuma sekedar pilihan….tentu aku pilih jadi pejabat.
Tapi hidup ini bukan sekedar pilihan,hidup adalah Pertanggungjawaban...
Ya...pertanggungjawaban pada TUHAN.